Panduan Kesehatan dari Qur’an dan Sunnah - Part 1
- Bina Wisata
- 8 Mei 2018
- 5 menit membaca
Oleh : Dr. Shaid Athar
Diterjemahkan oleh : Achmad Kamal Badri, S.E
Binawisata.com Artikel ini bukan cerita tentang kejayaan metode Pengobatan Islam selama 1000 tahun terakhir yang menghasilkan dokter-dokter hebat seperti al Razi dan Ibn Sina.
Artikel ini juga bukan menceritakan keutamaan madu, titik pusat artikel ini berada pada diskusi dalam kebanyakan artikel yang ditulis hari ini dalam pengobatan Islami.
Artikel ini bukan bentuk pembuktian tentang ilmu pengetahuan tertentu yang dijelaskan pada Qur’an, sehingga menjadikan Qur’an sebagai kitab suci. Sebaliknya, kita memulai dari percaya bahwasanya semua isi Qur’an adalah benar, ilmu pengetahuan sudah menkonfirmasi sebegian kebenarannya dimasa lalu, dan akan kembali menkonfirmasi sisanya kebenarannya dimasa depan. Jika ilmu pengetahuan belum mampu mengonfirmasikannya, maka perlu memeriksa datanya lebih dalam, atau mungkin mengulang eksperimen, daripada mempertanyakan keaslian dari Al-Qur'an.
Qur’an bukanlah sebuah buku tentang ilmu pengobatan atau ilmu pengetahuan kesehatan, tetapi di dalamnya menjelaskan tanda-tanda yang mana menuntun untuk memberikan pendoman dalam keadaan sehat dan sakit.
Mari kita mulai diskusi ini dengan ayat berikut :
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا
Versi Depag
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (Qur’an 4:79)
Versi Muhammad Quraish Shihab
”Wahai Nabi, semua kenikmatan, kesehatan dan keselamatan yang kamu rasakan adalah karunia dan kebaikan Allah yang diberikan kepadamu. Sedang kesusahan, kesulitan, bahaya dan keburukan yang menimpa kamu adalah berasal dari dirimu sendiri, sebagai akibat dari dosa yang telah kamu perbuat.” (Ungkapan ini ditujukan kepada Rasulullah saw. sebagai gambaran jiwa manusia pada umumnya, meskipun beliau sendiri terpelihara dari segala bentuk keburukan). “Kami mengutusmu sebagai rasul Kami kepada seluruh umat manusia. Kami, akan menjadi saksi atas penyampaianmu dan atas jawaban mereka. Cukuplah Allah Maha Mengetahui.”
Oleh karena itu, Ilmu penyakit didefinisikan oleh ahli patologi terkenal William Boyd sebagai ilmu fisiologi (keadaan alami) yang salah. Ini adalah gangguan yang terjadi pada kita dengan proses alami yang mengarah pada hasil yang tidak alami.
Tubuh manusia dapat diibaratkan sebagai mesin yang diciptakan oleh manusia.
Cara kerja menarik dari Kaset perekam, memiliki banyak bagian mekanik dan elektronik tetapi tidak akan berfungsi sampai arus listrik dilewatkan
Demikian pula dalam komponen tubuh manusia. Dalam tubut manusia terdapat bagian-bagian anatomi dan cairan serta terdapat roh (jiwa). Perawatan mesin harus dijaga kebersihannya, memberikannya istirahat, dan mengalirkan listrik dengan voltase yang tepat, dan menggunakannya dengan hati-hati dan bijaksana, demikian juga persyaratan untuk merawat tubuh secara keseluruhan hati-hati dan bijaksana.
A. IMAN
Kepercayaan kepada Allah SWT. Adalah kebutuhan utama dan penting untuk stabilitas spiritual.
Kepercayaan pada Tuhan termasuk kepercayaan pada tanda-Nya, malaikat-malaikat-Nya, buku-bukunya, Hari Penghakiman, Surga dan Neraka dan keyakinan bahwa - semua baik dan buruk ada dalam jangkauan-Nya.
Imam Rumi menyebut iman lebih tinggi dari doa. Dalam keadaan sakit, menurut Imam Ghazali, kesadaran akan Allah SWT. meningkat dan manusia menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. menyadari kelemahannya sendiri.
Tanpa keyakinan yang sejati, baik doa kita, maupun amal, puasa atau ziarah tidak akan diterima. Inti dari keyakinan adalah untuk membebaskan diri kita dari kekafiran dan kemusrikan di sekitar kita, atau di dalam kita, dan untuk menyembah atau meminta (jimat, berhala, dll) hanya kepada Allah. SWT.
B. Shalat : Aspek kesahatan dari shalat
1. Wudhu
Mencuci semua area yang terbuka dari tubuh, tangan, kaki, wajah, mulut, lubang hidung dll. 5 kali sehari adalah prosedur pencegahan yang sehat.
Mencuci tangan semakin ditekankan di rumah sakit untuk mencegah penyebaran kuman. Namun, banyak non-Muslim tidak tahu bahwa mencuci tangan sangat penting dalam islam - telah diperintahkan dalam Quran (5: 7) 1400 tahun yang lalu. Dan untuk mandi bersih lengkap disarankan (4:43).
2. Membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur’an memiliki efek penyembuhan pada tubuh, pikiran dan hati. Efek penyembuhan ini disebabkan oleh efek suara (gema) dan maknanya. Huruf Alif bergema ke gema ke hati dan huruf YA bergema untuk menggemakan kelenjar pineal di otak.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qur’an 10:57)
📷
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (Qur’an 17:82)
Gerakan dalam Shalat ringan, seragam, dan melibatkan semua otot dan persendian. Output kalori diinginkan untuk menjaga keseimbangan energi.
3. Zakat (Amal)
Arti dari Zakat sendiri berarti permunian dan pertumbuhan, yang dimaksudkan untuk menyiratkan pemurnian kekayaan yang diperoleh secara halal. Banyak dari kesalahan dosa terjadi karena uang atau untuk cinta uang, dan dalam cinta uang seseorang menjadi kasar dalam perilaku.
📷
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA (KEMENAG)/ DEPARTEMEN AGAMA (DEPAG)
100:8|dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.
MUHAMMAD QURAISH SHIHAB
100:8| Dan karena kecintaannya pada harta, manusia menjadi kikir sehingga tidak melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan berkenaan dengan harta itu.
Dalam Islam, kepemilikan kekayaan adalah milik Allah SWT. Kami diberikan kepercayaan dari Allah SWT. Oleh karena itu, konsep ini membangun kedamaian di hati dan perilaku kita dalam kehilangan uang atau keuntungan yang tidak biasa. Dengan cara apa pun, kami berterima kasih kepada Allah SWT.
4. Berpuasa
Berpuasa dalam Islam : Melakukan puasa merupakan sebuah latihan yang melatih pikiran, tubuh, dan control diri.
📷
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA (KEMENAG)/ DEPARTEMEN AGAMA (DEPAG)
2:183| Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
MUHAMMAD QURAISH SHIHAB
2:183| Setelah Kami mengundangkan hukum kisas dan wasiat demi kebaikan sosial sebuah masyarakat dan keluarga, Kami mewajibkan puasa sebagai upaya pembersihan jiwa, pengekangan hawa nafsu dan sebagai perwujudan kehendak Kami melebihkan derajat manusia dari binatang yang tunduk hanya pada instink dan hawa nafsu. Berpuasa(1) merupakan syariat yang juga telah diwajibkan atas umat terdahulu, maka janganlah kalian merasa berat untuk melakukannya. Dengan puasa itu Kami bermaksud menanamkan jiwa ketakwaan, menguatkan daya inderawi dan mendidik jiwa kalian. {(1) Di samping hikmah spiritual-edukatif, ilmu kedokteran modern banyak menyinggung manfaat medis puasa. Antara lain, bahwa puasa bisa menjadi terapi berbagai macam jenis penyakit seperti darah tinggi, penyempitan pembuluh nadi (arterios klerosis), penyakit lemah jantung dan diabetes. Puasa mampu memperbaiki sistem pencernaan, mencegah infeksi persendian dan memberi kesempatan pada jaringan tubuh untuk istirahat, melenyapkan sisa-sisa organik yang berbahaya bagi tubuh dan memberikan perlindungan pada tubuh dari berbagai jenis penyakit lain.
Oleh karena itu, selama periode puasa bukan hanya sekedar menahan mengunyah, ngopi, merokok tetapi juga amaran dan libido seksual berlebihan.
Faktanya, puasa tidak hanya memberikan istirahat kepada perut tetapu juga menstabilkan sekresi hormone yang mengontrol prilaku kita.
5. Haji (Beribadah ke Makkah)
Pelajaran moral yang terjadi pada Nabi Ibrahim A.S. dan berserah diri kepada Allah SWT, kesempatan bertaubat, dan pertemuan social dan politik dari umat menggambarkan persaudaraan dan kesetaraan.
Bagaimanapun, beribadah haji dapat digunakan sebagai bentuk program dan penguji ketahanan fisik., dimana semua persyaratan kesehatan pria dan wanita harus terjaga. Jalan panjang yang panas, terik matahari yang menyengat, kehausan, lelah fisik, dll. Adalah untuk mengingatkan kita pada hari pembalasan.
Kita sebaiknya melaksanakan ibadah haji ketika masih muda dan sehat secara fisik daripada menunggu usia lanjut. Kita harus menjaga diri kita dalam kondisi yang baik sebelum dan sesudah berhaji.
Comentarios